Friday, August 21, 2009

... dia datang lagi

melangkah itu mudah
namun mencari arah itu yang terkadang payah

mencari itu mudah
namun memahami destinasi itu yang susah

menyusuri susur itu mudah
namun menuju noktah itu pasti mendatangkan lelah

dalam semua ini menjaga istiqamah
itu yang paling susah, payah dan lelah
namun Dia amat faham, bagi hambaNya.

Dia tidak meminta manusia menjadi yang terbaik
hanya perlu untuk melakukan yang terbaik

meletakkan sandaran dan keyakinan penuh kepadaNya
nescaya Dia akan menguruskan yang selebihnya
agar yang terbaik itu menjadi milik manusia

moga perjalanan kita sentiasa
di dalam rahmat dan lindunganNya.

Amiinn.
RAMADHAN 1430h




dengan izin AR
30 Syaaban @ 5:02:26 pagi


Friday, August 7, 2009

...masih mau meminta pertolonganNya

Ada banyak keluhan yang dirasakan oleh orang-orang yang berdoa. Mereka meminta kepada Allah, tetapi belum mendapatkan jawapan dari doanya. Sehingga akhirnya muncul rasa pesimis, bahawa Allah tidak mendengarkan keluhan dan kesusahannya. Mengapa?

Pada hakikatnya – sebagaimana ayat di atas “Berdoalah kepadaKu, nescaya akan aku kabulkan”- adalah sebuah janji yang mutlak tidak mungkin diingkari oleh Allah Swt. kerana sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji (QS. Ra’d: 31).

Sabda Rasulallah Saw: “Tidak ada seorang muslim yang berdoa melainkan akan dikabulkan, ada kalanya disegerakan di dunia, ada kalanya disimpankannya untuknya di akhirat. Dan ada kalanya digunakan untuk menghapuskan dosa-dosanya sesuai dengan kadar doa yang ia ucapkan selama ia tidak berdoa untuk dosa atau memutuskan tali persaudaraan”.

Dan beliau pun bersabda: “Nanti pada hari kiamat Allah Swt akan memperlihatkan setiap doa yang dipanjatkan oleh setiap orang sewaktu di dunia yang tidak Allah kabulkan, di mana Allah berfirman: Hambaku, pada suatu hari kamu memanjatkan doa kepadaku, namun Aku tahan doamu itu, maka inilah pahala sebagai pengganti doamu itu”. Orang yang berdoa itu terus menerus diberi pahala sehingga ia berharap kiranya semua doanya itu hanya dibalas di akhirat saja dan tidak diberikan di dunia”.

Dari kedua hadith di atas, kita akan mengerti bahawa tidak semua apa-apa yang kita minta (doa) kepada Allah, tidak selalu baik untuk dikabulkan di dunia. Tetapi boleh jadi akan lebih baik bila diterima di akhirat kelak. Dan pada saat kita berdoa memohon kepada Allah, pada hakikatnya kita berada pada posisi dekat kepada Allah, sehingga walau tak dikabulkan di dunia, malah menjadi pahala penghapus dosa-dosa lalu. Lalu mengapa kita tidak berdoa?

Berdoa adalah ibadah. Bahkan dikatakan sebagai rohnya ibadah. Orang yang hidupnya tidak dilewati dengan berdoa maka ia adalah makhluk yang sombong. Padahal perilaku sombong adalah termasuk bagian sifat penghuni jahanam.

Seseorang yang berdoa hendaknya jangan tergesa-gesa, kerana sesungguhnya orang yang berdoa kepada Allah nescaya akan dikabulkan segera atau lambat. Kadang kala permohonannya dikabulkan seketika, kadangkala dikabulkan pada waktu yang agak lama, kadang kala tidak dikabulkan di dunia dan nanti akan diganti dengan pahala di akhirat.

Manusia yang merasa telah cukup puas dengan apa yang didapatkan di dunia sehingga tidak mau berdoa adalah termasuk manusia yang merugi karena kesombongannya di hadapan Allah Swt.

Para nabi dan rasulpun selalu menadahkan tangan memohon dan berdoa kepada Allah Swt siang dan malam tanpa lelah. Mereka yang telah dijamin kebahagiaan di akhirat kelak masih mau meminta pertolongan Allah. Sedang kita yang belum tahu di mana tempat akhir persinggahan masih melalaikan doa yang telah disedia di dunia.




dengan izin
AR


*


*